Aspek Geografis

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terletak pada 104°50’ sampai 109°30’ Bujur Timur dan 0°50’ sampai 4°10’ Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

  • Di sebelah Barat dengan Selat Bangka
  • Di sebelah Timur dengan Selat Karimata
  • Di sebelah Utara dengan Laut Natuna
  • Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari enam kabupaten dan satu kota, terletak di dua pulau besar:

  • Pulau Bangka: Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan, Kota Pangkalpinang
  • Pulau Belitung: Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur

Total, luas wilayah daratan dan wilayah lautan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 81.725,06 kilometer persegi. Luas daratan setidaknya mencapai 16.424,06 kilometer persegi, atau 20,10 persen dari total wilayah. Sementara luas laut kurang lebih 65.301 kilometer persegi, atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Wilayah daratan terbagi menjadi kabupaten dan kota, yaitu :

  • Kabupaten Bangka dengan luas wilayah 2.950,68 kilometer persegi;
  • Kabupaten Bangka Barat 2.820,61 kilometer persegi;
  • Kabupaten Bangka Tengah 2.155,77 kilometer persegi;
  • Kabupaten Bangka Selatan 3.607,08 kilometer persegi;
  • Kabupaten Belitung dengan luas wilayah 2.293,61 kilometer persegi;
  • Kabupaten Belitung Timur 2.506,91 kilometer persegi;
  • Kota Pangkalpinang 89,40 kilometer persegi.

Kepulauan Bangka Belitung terbentang pada 0050’LS-4010’ LS, sehingga iklim tropis memiliki bulan basah dan kering. Saat musim penghujan (bulan basah), beberapa daerah tergenang air, apalagi sekitar 40 persen desa/kelurahan terletak di tepi laut. Saat kemarau, banyak sumur warga kehabisan air.

Namun, sering terjadi juga hujan dan panas bergantian dalam kurun waktu berdekatan. Hal ini tak lepas dari luas wilayah lautan (65.301 kilometer persegi), empat kali luas wilayah daratan (16.424 kilometer persegi). Suhu udara cenderung panas, dengan rata-rata selama tahun 2018 mencapai 27 derajat celsius di Pangkalpinang dan 26,5 derajat celsius di Tanjungpandan.

Kelembaban udara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih tergolong baik untuk kesehatan dan pertanian. Pada 2018, kelembaban udara berkisar antara 51 persen sampai 100 persen, sementara tekanan udara antara 1.007,5 mb sampai 1.014,3 mb.

Kepulauan Bangka Belitung merupakan gugusan dua pulau yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung yang sekitarnya dikelilingi pulau-pulau kecil.

Pulau-pulau kecil yang mengitari Pulau Bangka antara lain Nangka, Penyu, Burung, Lepar, Pongok, Gelasa, Panjang, dan Tujuh. Sementara Pulau Belitung dikelilingi pulau-pulau kecil, antara lain Lima, Lengkuas, Selindung, Pelanduk, Seliu, Nadu, Mendanau, Batu Dinding, Sumedang dan pulau-pulau kecil lainnya.

Keadaan tanah Kepulauan Bangka Belitung secara umum mempunyai PH atau reaksi tanah yang asam rata-rata di bawah 5, akan tetapi memiliki kandungan aluminium sangat tinggi. Di dalamnya mengandung banyak mineral biji timah dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat, dll.

Kepulauan Bangka Belitung juga ditumbuhi bermacam-macam jenis kayu berkualitas, bahkan sampai diperdagangkan ke luar daerah seperti: kayu meranti, ramin, mambalong, mandaru, bulin, dan kerengas.

Tanaman hutan lainnya adalah kapuk, jelutung, pulai, gelam, meranti rawa, mentagor, mahang, bakau, dan lain-lain.

Hasil hutan lainnya merupakan hasil ikutan, terutama madu alam dan rotan. Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan rasa pahit.

Sementara fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau, termasuk semenanjung Malaysia, daripada dengan daerah di Sumatera. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain rusa, beruk, monyet, lutung, babi, tringgiling, kancil, musang, elang, ayam hutan, pelanduk, berjenis-jenis ular, dan biawak.