Efisiensi Pelayanan Pelabuhan Tekan Biaya Logistik

TANJUNG PANDAN - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman berinisiatif mengumpulkan seluruh stakeholder yang berkepentingan pada kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Pandan, guna meningkatkan layanan pelabuhan yang selama ini kurang efisen. 

Menurutnya, peningkatan kualitas layanan di pelabuhan bisa mendorong terciptanya rantai logistik yang efisien. Percepatan pelayanan di pelabuhan menjadi penting untuk menurunkan biaya logistik di Pulau Belitung. Terlebih saat ini pelabuhan yang beroperasi hanya di Tanjung Pandan, dikarenakan Pelabuhan Ru sedang dilakukan perbaikan. 

"Dengan tidak efisiennya kegiatan bongkar muat di pelabuhan, berimbas kepada kenaikan harga komoditi dan logistik, hal ini menyebabkan kita tak bisa bersaing dengan daerah lain dalam hal ekspor," ujar Gubernur di Ruang Rapat PT. Pelindo II Tanjung Pandan, Belitung, Kamis (11/11). 

Gubernur menyatakan, semakin kecil waiting time, maka kinerja bongkar muat di pelabuhan akan semakin baik. Sebaliknya, bila waiting time semakin lama, maka dampak yang ditimbulkan bukan hanya kerugian dari sisi materi tetapi juga waktu. 

Dalam pertemuan tersebut, Gubenur mendengar aspirasi dari berbagai pihak, antara lain Pihak PT Pelindo 2, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Bea Cukai, Indonesian National Shipowners' Association (INSA), pihak kargo, dan pihak gudang disepakati dalam pertemuan tersebut untuk bersama-sama menunjang kelancaran arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Pandan. 

"Kesepakatannya ketika kapal bersandar, mereka harus langsung bongkar. Jangan masuk kapal ke sini kalau tidak mau bongkar," ungkapnya. 

Jika ini disepakati bersama, diharapkan distribusi logsitik kita yang lebih baik dan efisien, untuk mendukung hal itu ,Gubernur meminta pihak yang berkepentingan di Pelabuhan Tanjung Pandan untuk rutin melakukan rapat yang di dalamnya, selain membahas sejumlah problematika yang dihadapi juga untuk menyusun jadwal yang disepakati terkait waktu bongkar muat dan penentuan waktu ekspor. 

"Ini saya kawal, nanti saya akan inspeksi mendadak ke pelabuhan ini untuk melihat sejauh mana progresnya," tegasnya. 

Terkait adanya keluhan dari operator kapal yang mengeluhkan kesulitan dalam melabuhkan kapalnya akibat sedimentasi, Gubernur tak tinggal diam menyikap hal ini, kewenangannya dalam pengerukan alur akan dilakukan secepatnya setelah izin AMDAL keluar. 

"Semoga pertemuan hari ini yang menghasilkan kesepakatan akan membuat distribusi logistik dari dan ke Belitung itu lebih baik, dan berimbas pada penurunan harga barang di daerah tersebut," pungkasnya. 

Salah satu pemilik gudang, Jolly mengapresiasi langkah Gubernur Erzaldi yang turun langsung untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak semakin berlarut-larut. 

"Saya sudah 30 tahun berkecimpung dibisnis ini, belum ada satupun kepala daerah yang memikirkan hal ini sampai mengumpulkan kami semua," ungkapnya. 

Ia berharap dengan kehadiran Gubernur dapan menjadi win-win solution, dikarenakan efisiensi pelabuhan menjadi kunci utama dan memegang peranan penting dalam menurunkan biaya logistik di Pulau Belitung. 

Sumber: 
Dinas Kominfo
Penulis: 
Budi
Fotografer: 
Saktio
Editor: 
Natasya