PANGKALPINANG - Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Sugito menghadiri Rilis Berita Resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kep. Babel Tahun 2024 di Aula BPS Babel Air Itam Pangkalpinang, Jumat (1/11/2024).
"Pagi hari ini, kita bersama mengikuti rilis yg disampaikan Kepala BPS terkait perkembangan data di Kep. Babel. Tentu data dan informasi menjadi catatan penting kita semua untuk melihat sekaligus menganalisis perkembangan yang ada secara makro maupun mikro. Makro perekonomian, mikro tentu data tadi bisa didalami menjadi referensi Perangkat Daerah maupun instansi vertikal," ujarnya.
Pj. Gubernur Sugito juga menyoroti data inflasi yang terendah secara nasional. Namun hal ini menyisakan catatan deflasi yang juga terjadi, untuk itu ia menginstruksikan Kepala Bappeda Prov. Kep. Babel untuk mendalami data tersebut, jika memang terkendali tentu bagus, namun jika bermasalah bisa dicari solusi permasalahannya.
"Untuk Nilai Tukar Petani, secara umum baik, saya memang memasuki Babel perlu memikirkan transformasi ekonomi, karena kita memiliki potensi luas dan besar yang belum tergarap dengan baik. Ternyata apa yg disampaikan Pak Toto adalah trigger, seperti perkebunan dan hortikultura masih berpotensi. Potensi ekonomi di luar pertambangan kita utamakan, harus dimulai dari sekarang," jelasnya.
Pj Gubernur Sugito juga menggagas transformasi ekonomi, dengan harapan estafet kepemimpinan bisa berkelanjutan sehingga situasi sekarang tidak lepas dari data, fakta, info dan aspek kebijakan yang kita miliki. Apalagi sekarang di Kementerian Desa, untuk menyusun kebijakan sudah didorong berbasis data, meskipun masih sederhana. Untuk swasembada pangan diharapkan swasembada tak hanya sampai mencukupi saja, namun juga sampai kepada cadangan pangan.
"Melihat berbagai potensi di Babel seperti pertanian, perkebunan, hortikultura, perikanan tangkap, budi daya, karena saat ini kita di era pemimpin baru Presiden Prabowo-Gibran, salah satu prioritas utama mendorong swasembada pangan, swasembada energi, makan siang gratis dan bergizi, serta hilirisasi. Sesuai data ini sejalan dalam konteks Oktober year on year, month to month, ini referensi kita semua. Dikaitkan dengan Pemprov Teknokrasi menyusun RPJMD 2025-2029, harapannya sejalan apa yang menjadi program pemerintah pusat, maupun dengan data yang dimiliki," tutur Pj. Gubernur Sugito.
Demikian juga untuk pariwisata, dikatakan Sugito, Kep. Babel memiliki potensi alam yang luar biasa, namun kondisi tingkat hunian kita 30,56 persen di bulan Oktober ini. Sementara faktor fasilitas pendukung menjadi pengaruh. Ia meminta Kepala Disbudparpora untuk mengoordinasikan pengusaha agar bisa menawarkan paket corporate meeting atau rakor kepada lembaga/kementerian dengan harga yang terjangkau.
"Terima kasih Pak Toto, mohon data bisa dishare nanti datanya, ini akan jadi referensi untuk menjadi kebijakan, terutama 3 bulan terakhir akan menuju akhir tahun, natal dan taun baru," imbuhnya.
Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga mengatakan pada Oktober 2024 di Provinsi Kepulauan Belitung terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,18%; inflasi y-on-y sebesar 0,22%; dan inflasi y-to-d sebesar 0,10%.
"Penyumbang utama deflasi Oktober 2024 di Bangka Belitung secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, tembakau dengan andil sebesar 0,12%. komoditas, penyumbang utama deflasi m-to-m secara umum adalah tarif angkutan udara, cabe merah, dan kangkung," ujar Toto.
Penyumbang utama inflasi Oktober 2024 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara y-on-y adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil sebesar 0,14%. Komoditas penyumbang utama inflasi y-on-y secara umum adalah beras, sigaret kretek mesin (SKM) dan emas perhiasan.
"Dari 4 kabupaten kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara m-to-m tercatat seluruh Kabupaten/Kota mengalami deflasi. Adapun secara y-on-y terpantau terdapat perbedaan arah di mana inflasi terjadi di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Belitung Timur sedangkan deflasi terjadi di Tanjung Pandan dan Kabupaten Bangka Barat," jelasnya.
- 84 reads