Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin Ajak Semua Pihak Sinergi Tangani Stunting

PANGKALPINANG - Penyematan selempang Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) kepada Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin beserta Pj. Ketua TP PKK Prov. Kep. Bangka Belitung dan Komandan Korem 045/Garuda Jaya beserta Ketua Dharma Pertiwi Prov. Kep. Babel oleh Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono, serta pemukulan gong oleh Pj. Gubernur Kep. Babel mengawali kegiatan Pencanangan Bakti Sosial TNI Manunggal dan PKK Bangga Kencana Kesehatan Terpadu Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di RS DKT Pangkalpinang, Senin (26/9/2022). 

"Setelah disematkan selempang ini, kita akan menjadi bapak/ibu untuk anak asuh. Saya pada banyak kesempatan menyampaikan bahwa keluarga adalah tiang negara. Jika ada masalah terutama kesehatan anak kita (balita) hendaknya ditangani sedini mungkin," ujar Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin.

Dijelaskannya, pada peringatan hari Keluarga Nasional bulan Juni lalu, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya masalah stunting ini. 

"Stunting di Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara 47 persen, tertinggi di Indonesia. Kita (Kep. Babel) kalau saya lihat, 18,6 persen masih di bawah angka nasional, tapi masih banyak hal yang harus kita lakukan. Belajar dari Mandailing Natal, pertambangan emas ilegal di sana sangat banyak. Saya menduga ada hubungan antara kegiatan penambangan dengan masalah stunting di sana, bisa karena logam berat, polusi, dan lainnya. Nah, kondisi itu mirip dengan kita. Kalau lihat data sesuai catatan saya, Bangka Barat dan Belitung Timur yang banyak stunting, pertambangan ilegalnya juga banyak, meskipun belum ada riset ilmiah tapi ini harus menjadi perhatian," paparnya. 

Dirinya berharap, seluruh pihak terkait bersama-sama dapat bersinergi dan mengupayakan penanganan stunting dengan sebaik-baiknya. 

"Saya sangat berbesar hati, berharap banyak atas kegiatan ini agar bisa bermanfaat demi kemaslahatan masyarakat banyak," katanya. 

Sementara itu, Pj. Ketua TP PKK Prov. Kep. Babel, Sri Utami Soedarsono Ridwan Djamaluddin mengatakan, kegiatan PKK Bangga Kencana dan Kesehatan Terpadu Tahun 2022 ini merupakan salah satu bentuk dukungan PKK dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di Prov. Kep. Babel. 

"Diharapkan dengan derajat kesehatan ibu dan anak yang membaik, akan meningkatkan peluang pengembangan dan pemberdayaan potensi perempuan dan keluarga. Bukan hanya untuk kesejahteraan keluarga kecilnya, namun juga untuk kepentingan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya," jelasnya. 

Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono pada kesempatan yang sama mengatakan, bahwa Program Bangga Kencana merupakan salah satu upaya penanganan stunting dari hulu. Antara lain melalui program pendewasaan usia perkawinan dan program keluarga berencana kegiatan Manunggal TNI. 

"Kegiatan TNI Manunggal dan PKK Bangga Kencana Kesehatan terpadu dilakukan untuk meningkatkan cakupan dan capaian program Bangga Kencana dan Kesehatan, dimana salah satu hasil yang diharapkan adalah terjadinya percepatan penurunan stunting yang ditargetkan secara nasional 14 persen pada tahun 2024, dan untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 10,38. Saya dapat membaca menguatnya komitmen kemitraan TNI dan PKK Prov. Kep. Babel terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program Bangga Kencana dan Kesehatan," terangnya. 

Ia juga berharap, seluruh sasaran baik program ber-KB menggunakan alat kontrasepsi modern termasuk yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), program kesehatan, serta percepatan penurunan stunting dapat tercapai. Sehingga, dapat mewujudkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehat sejahtera dan maju.

Pada kegiatan ini juga dilakukan peninjauan lapangan seperti pelayanan KB, pelayanan IVA Test dan PTM, Pelayanan Dukcapil, dan peninjauan gelar dagang UPPKA, UP2K dan Industri Rumahan (IR) Kota Pangkalpinang. 

 

Sumber: 
Dinas Kominfo
Penulis: 
Lisia Ayu
Fotografer: 
Iyas Zi
Editor: 
Dini